Senin, 01 Oktober 2018

Garis Khatulistiwa


Garis khatulistiwa atau ekuator merupakan sebuah garis imajinasi yang digambar di tengah-tengah planet di antara dua kutub dan paralel terhadap poros rotasi planet. Garis khatulistiwa membagi Bumi menjadi dua bagian yakni belahan Bumi utara dan belahan Bumi selatan.


Garis lintang khatulistiwa adalah 0 derajat, yang sementara itu panjang garis khatulistiwa Bumi ialah sekitar 40.070 km, itulah yang dimaksud dengan garis khatulistiwa. Pada khatulistiwa matahari berada tepat di atas kepala pada tengah hari dalam aquinox, yang sehingga durasi siang hari sama sepanjang tahun, yakni kira-kira 12 jam.
Bagian bumi yang dilewati garis khatulistiwa kebanyakan samudera, yang dimana garis khatulistiwa akan melintas daratan atau wilayah perairan di 14 negara yang dimulai dari garis bujur 0 derajat ke timur, apabila dilihat dari permukaan Bumi.
Garis khatulistiwa dianggap sebagai satu-satunya garis dengan lingakaran yang besar. Yang dalam hal ini garis tersebut didefinisikan sebagai lingkaran yang digambat pada bidang atau poros bulat seperti Bumi dengan pusat yang mencakup pusat bola itu.

Itulah dalam hal sebabnya mengapa garis khatulistiwa dianggap memenuhi syarat sebagai sebuah lingkaran besar karena melewati pusat yang tepat dari Bumi dan mebaginya menjadi dua. Sementara itu, garis lain dari lintang utara dan selatan di khatulistiwa bukanlah merupakan sebuah lingkaran besar karena keduanya akan menyusut saat menuju kutub. Selain itu, saat panjangnya menurun, kedua garis lintang tersebut tidak semuanya bisa melewati pusat Bumi.

Iklim Di Garis Khatulistiwa
Dalam hal ini secara fisik dan dari aspek geografi, iklim di garis khatulistiwa berbeda dari belahan dunia di utara dan selatan. Perbedaan ini terutama pada pola iklim yang sama sepanjang tahun, yang dimana pola hangat dan basah, serta pola hangat dan kering, bisa berlangsung sepanjang tahun.
Hal ini menjadikan sebagain besar wilayah di daerah garis khatulistiwa mengalami kelembaban udara yang cukup tinggi. Pola-pola iklim di garis khatulistiwa ini dipengaruhi oleh sinar matahari yang paling banyak masuk.


Dan sementara itu, wilayah yang bergerak menjauh dari daerah khatulistiwa akan menerima cahaya matahari yang tidak terlalu banyak, baik yang bergerak ke arah utara, maupun ke arah selatan dari garis khatulistiwa.
Namun, karena iklim tropis yang terjadi di daerah garis khatulistiwa menjadikan wilayah ini sebagai salah satu wilayah yang memiliki paling banyak keanekaragaman hayati di Bumi ini. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya jenis flora dan fauna yang kesemuanya menempati hutan hujan tropis khas wilayah garis khatulistiwa.

Ahli geografi

Aziz Nacib Ab'Sáber
Aziz Nacib Ab'Sáber (aˈziz naˈsib abˈsabeɾ) lahir 24 Oktober 1924 meninggal 16 Maret 2012 pada umur 87 tahun) adalah seorang ilmuwan Brasil dalam bidang geografi, ekologi, geologi, dan arkeologi. Dia adalah seorang presiden Sociedade Brasileira para o Progresso da Ciência (Masyarakat Brasil untuk Kemajuan Sains). Seorang profesor di University of Sao Paulo dan mendapat penghargaan tertinggi  Order Grao-Cruz in Earth Sciences of the Academy of Science. Ab'Saber juga mendapatkan penghargaan dari UNESCO Prize on Science and the Environment pada tahun 2001 dan the Prize to the Intellectual of Brazil pada tahun 2011.




Alexander Dalrymple
Alexander Dalrymple (lahir 24 Juli 1737 – meninggal 19 Juni 1808 pada umur 70 tahun) adalah ahli geografi asal Skotlandia dan ahli hidrografi pertama Angkatan Laut Britania Raya. Dia adalah pendukung teori yang menyatakan bahwa terdapat benua yang luas dan belum ditemukan di Pasifik Selatan, Terra Australis Incognita. Dia menghasilkan ribuan diagram nautika yang memetakan sejumlah laut dan samudra untuk kali pertama dan berperan penting bagi keamanan pelayaran. Teorinya menghantarkan sejumlah ekspedisi dalam pencarian tanah mitos ini, hingga penjelajahan kedua James Cook (1772–1775) mengarah pada kesimpulan yang diharapkan, jika memang ada, pastilah ia lebih selatan daripada 65° LS.
Dalrymple dilahirkan di New Hailes, dekat Edinburgh, anak ke-7 dari 16 bersaudara, putera dari Sir James Dalrymple dan isterinya yang merupakan puteri dari Earl dari Haddington. Dia pergi ke London pada tahun 1752 dan diangkat menjadi seorang penulis di Perusahaan Hindia Timur Britania (EIC), yang pertama dikirim ke Madras. Ketika menyertai EIC dia tertarik dengan kemungkinan perdagangan dengan Hindia Timur dan Cina dan secara beruntun merundingkan sebuat traktat dengan Sultan Sulu dan mengunjungi Kanton semasih berusia 22 tahun. Pada tahun 1765 dia kembali ke London di mana dia terpilih sebagai anggota Royal Society. Di sana dia menjadi akrab dengan John Smeaton, yang selama masa penelitiannya terhadap kincir angin dan merancang skala deskriptif untuk mengelompokkan laju angin. Skala ini disertakan ke dalam makalah itu, sehingga dia dianugerahi Copley Medal. Dalam Mendefinisikan Angin: Skala Beaufort dan Bagaimana seorang Laksamana Abad ke-19 beralih dari Ilmu Pengetahuan ke Puisi, sang penulis, Scott Huler menghubungkan bahwa pelayaran yang dilakukan Dalrymple telah meyakinkannya bahwa skala baku untuk mengukur laju angin di laut akan menjadi hal yang sangat berharga bagi para pelaut, dan bahwa dia telah menyertakan skala Smeaton di dalam karyanya Ilmu Pelayaran Praktis, yang ditulis sekitar tahun 1790 tetapi tidak pernah diterbitkan. Diyakini bahwa Dalrymple menyampaikan informasi ini kepada Francis Beaufort yang kemudian menyempurnakan skala angin yang mengabadikan namanya dan skala itu masih digunakan hingga kini.
Ketika menerjemahkan beberapa naskah berbahasa Spanyol yang ditemukan di Filipina pada tahun 1752 Dalrymple menemukan kesaksian Luis Váez de Torres yang membuktikan bagian selatan Pulau Papua yang kini dikenal sebagai Selat Torres. Penemuan ini telah memicu Dalrymple untuk menerbitkan Kumpulan Bersejarah Beberapa Pelayaran dan Penemuan di Samudra Pasifik Selatan pada tahun 1770-1771 yang membangkitkan minat secara meluas dalam klaimnya tentang keujudan benua yang belum diketahui. Ini memandu Kapten Cook untuk memimpin pelayaran lainnya ke Pasifik Selatan. Dia kecewa bahwa Kapten Cook yang diangkat menjadi komandan penjelajahan, bukan dirinya yang sebenarnya ditugasi hal serupa pada tahun 1770 untuk kepentingan Britania Raya dan berjaya menemukan pesisir timur Australia.


Pada tahun 1782 dia dipilih menjadi anggota internasional Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia.

Eratosthenes
Pertama kita harus melihat pencipta pertama istilah geografi, Eratosthenes. Dia menciptakan satu peta awal dunia yang dikenal antara 276-195 BC, namun kontribusi terbesar adalah konsep lintang dan bujur. Eratosthenes datang dengan kata geografi dari akar "geo" (bumi) dan "graphein" (menulis). Dia juga adalah orang pertama pernah mampu menghitung ukuran bumi (dengan minimal 2% kesalahan), kemiringan bumi dan bahkan mungkin jarak dari matahari. Bahkan tanpa prestasi luar biasa lainnya, Eratosthenes akan tetap menjadi terkenal sebagai seorang pria yang mengajukan istilah kata geografi.



Al Idris
Yang kedua adalah ahli geografi abad ke-12 dan cartographer Abu Abd Allah Muhammad al-Idrisi al-Qurtubi al-Hasani al-Sabti, juga disebut Al Idrisi, atau Dreses. Dia terkenal sebagai ahli pembuat peta dan ahli geografi. Al Idris membuat peta Eurasia dan Afrika Utara dan membuat rincian fitur geografis, etnis, faktor sosial-ekonomi dan fitur semua area. Informasi dikumpulkan dari penjelajahann dna wawancara dengan pengunjung daerah-daerah yang dia Rogeriana adalah karyanya paling terkenal dan diberikan kepada raja Roger II dari Sisilia.



Alexander von Humbold
Berikutnya adalah Alexander von Humboldt. Ia adalah explorer dan naturalis selama abad 18-19, dan karyanya adalah peletak dasar untuk ilmu biogeografi. Dia adalah orang pertama yang mengembangkan gagasan bahwa pola cuaca, geologi dan biologi semua berperan dalam menentukan tanaman mampu berkembang di daerah mana. Ia susah payah mengumpulkan data geografis dan biologis selama bertahun-tahun dan menemukan korelasi antara faktor fisik dengan biodiversitas. Hasil akhirnya adalah Kosmos, menggabungkan aspek goegrafi dan ilmu alam.


Immanuel Kant
Keempat adalah Immanuel Kant. Meskipun Kant dikenal lebih sebagai filsuf abad ke-18 dari ahli geografi, karyanya adalah sebagian besar dari alasan mengapa geografi diperlakukan sebagai ilmu sah hari ini. Dia percaya bahwa geografi mengklasifikasi hal menurut tempat, sementara hal-hal sejarah diklasifikasikan berdasarkan waktu. Sebagai akibatnya menurut Kant, geografi memiliki tempat penting dalam hampir setiap aspek pengetahuan. Dengan begitu pentingnya akademik geografi, ia mendapatkan ebih banyak legitimasi kepada geografi sebagai disiplin intelektual.



Carl Ritter.
Selanjutnya, salah satu tokoh yang paling penting di geografi modern adalah Carl Ritter. Bekerja selama abad ke-19, Ritter melihat berbagai fitur geografis dunia seperti organ dalam tubuh manusia-dia percaya bahwa masing-masing berinteraksi dengan orang lain untuk menciptakan keseluruhan yang kohesif, dan itu, sama seperti organ seseorang menentukan kesehatan mereka. Fitur geografis tempat sangat dipengaruhi sejarah penduduknya. Dia menulis (Die Erdkunde im Verhältniss zur Natur und zur Geschichte des Menschen), dan bersama dengan Kant berperan dalam membangun geografi sebagai disiplin ilmu.



Arnaldo Faustini 
Arnaldo Faustini  adalah orang yang menamai kawah bulan Faustini. Dia adalah seorang ahli geografi, penulis, dan cartographer lahir di 1872 yang hidup sampai 1944. 

Ia mengkhususkan diri dalam kajian geografi, dan menulis sembilan belas buku yang berbeda pada subjek yang berkaitan dengan geografi sendirian, serta tak terhitung artikel lainnya. Dia tahu beberapa penjelajah kutub bumi, membantu mereka menerjemahkan catatan dari perjalanan mereka ke dalam bahasa lain, dan menggambar peta daerah yang dieksplorasi. Karya pentingnya masih dipamerkan di Museum kutub di Fermo, Italia.

Teknik Geografis


Geografi teknik merupakan salah satu cabang ilmu geografi yang terkenal. Cabang geografi teknik ini mempelajari cara memvisualisasikan dan menganalisis data serta geografis dalam bentuk peta (baca: inset peta), diagram, foto udara dan citra hasil penginderaan jauh. Geografi teknik ini mempunyai cabang- cabang lagi yakni sebagai berikut:

Kartografi
Cabang ilmu geografi teknik yang pertama adalah kartografi. Kartografi merupakan ilmu dan seni membuat peta yang menyajikan hasil- hasil ukuran dan pengumpulan data dari berbagai unsur permukaan Bumi (baca: inti Bumi) yang telah dilakukan oleh surveyor, geograf, kartograf dan lain sebagainya.



Penginderaan jauh
Selain kartografi, cabang ilmu geografi teknik lainnya adalah penginderaan jauh. Penginderaan jauh merupakan ilmu dan seni memperoleh informasi mengenai suatu objek, daerah, atau gejala dengan menganalisis data yang diperoleh menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap objek, daerah atau gejala yang dikaji.

demikian sedikit penjelasan tentang teknik geografis dimana bisa bermanfaat bagi pembaca.


Cabang Geografi


Cabang-Cabang Ilmu Geografi Berdasarkan bidang kajiannya, geografi terbagi atas tiga cabang ilmu, yaitu geografi fisik, geografi manusia, dan geografi teknik. Masing-masing bidang kajian geografi tersebut akan dijelaskan dengan singkat sebagai berikut.

Geografi Fisik
Geografi fisik mempelajari bentang lahan (landscape), yaitu bagian ruang dari permukaan bumi yang dibentuk oleh adanya interaksi dan inter dependensi bentuk lahan. Perhatian utama geografi fisik adalah lapisan hidup (life layer) dari lingkungan fisik, yaitu zona tipis dari daratan dan lautan yang di dalamnya terdapat sebagian besar fenomena kehidupan.
Adapun ilmu-ilmu yang menunjang geografi fisik adalah sebagai berikut:
Meteorologi dan Klimatologi
Meteorologi dan Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari gejala cuaca dan iklim di atmosfer.



Oseanografi
Oseanografi adalah ilmu pengetahuan dan studi eksplorasi mengenai lautan serta semua aspek yang terdapat di dalamnya. Aspek-aspek tersebut, seperti sedimen, batuan yang membentuk dasar laut, interaksi antara laut dan atmosfer, pergerakan air laut, serta tenaga yang menyebabkan adanya gerakan tersebut baik tenaga yang berasal dari dalam maupun dari luar.



Hidrologi dan Hidrografi
Hidrologi mempelajari gerakan dan distribusi air di bumi. Adapun Hidrografi adalah suatu cabang ilmu geografi fisik yang berhubungan dengan penelitian dan pemetaan air di permukaan bumi.



Geologi dan Geomorfologi
Geologi menjelaskan bagaimana bumi terbentuk dan bagaimana bumi berubah dari waktu ke waktu. Adapun Geomorfologi mempelajari bentuk permukaan lahan dan sejarah pembentukannya.




Ilmu Tanah dan Geografi Tanah
Ilmu Tanah adalah ilmu yang mempelajari seluk-beluk atau sifat-sifat tanah. Adapun Geografi Tanah adalah ilmu yang mempelajari tentang tanah, seperti sifat, genesis, penyebaran, dan penerapannya terhadap kehidupan manusia.

Biologi dan Biogeografi
Biologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari dunia tumbuhan dan hewan. Adapun Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari penyebaran organisme dalam ruang dan waktu, serta faktor-faktor yang mempengaruhi, membatasi, atau menentukan pola penyebaran jarak.



Geografi Manusia
Geografi manusia mempelajari manusia dalam ruang termasuk di dalamnya jumlah penduduk, penyebaran penduduk, dinamika penduduk, aktivitas ekonomi, politik, sosial, dan budayanya. Cabang geografi manusia, di antaranya sebagai berikut.




Ilmu Ekonomi dan Geografi Ekonomi
Ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha-usaha manusia untuk mencapai kemakmuran, gejala-gejalanya, dan hubungan timbal balik dari usaha tersebut. Adapun Geografi Ekonomi membahas bagai mana usaha manusia mengeksploitasi sumber daya alam, menghasil kan barang dagangan, pola lokasi, dan persebaran dari suatu kegiatan industri.




Ilmu Politik dan Geografi Politik
Politik adalah kegiatan pada suatu negara yang berhubungan dengan proses menentukan tujuan-tujuan yang telah dipilih suatu negara dalam rangka menggapai tujuan yang akan dicapai oleh negara tersebut. Adapun Geografi politik mempelajari unit-unit politik, wilayah , perbatasan, serta ibu kota suatu region dengan unsur-unsur kekuatan nasional dan politik internasional.




Demografi dan Geografi Penduduk
Demografi adalah ilmu yang mempelajari keadaan dan dinamika perubahan-perubahan penduduk. Adapun Geografi Penduduk adalah cabang disiplin ilmu geografi yang mengemukakan variasi-variasi kualitas ruang dalam demografi dan nondemografi dari penduduk. Selain itu, Geografi Penduduk mempelajari konsekuensi-konsekuensi sosial dan ekonomi yang berasal dari rangkaian interaksi dengan suatu rangkaian khusus dari kondisi-kondisi yang terdapat di dalamnya diberikan oleh unit atau suatu daerah.



Geografi Teknik
Geografi Teknik mempelajari cara-cara memvisualisasikan dan menganalisis data dan informasi geografis dalam bentuk peta, diagram, foto udara, dan citra hasil penginderaan jauh. Cabang ilmu Geografi Teknik yaitu sebagai berikut.



Kartografi
Kartografi adalah ilmu dan seni membuat peta. Peta dibuat dengan menggunakan hasil-hasil pengukuran dan pengumpulan data dari berbagai unsur dipermukaan bumi yang telah dilakukan oleh surveyor, geograf, dan kartograf.




Penginderaan Jauh
Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni yang menghasilkan informasi mengenai objek, daerah, atau gejala. Dilakukan dengan menganalisis data yang diperoleh menggunakan alat. Tanpa adanya kontak langsung terhadap objek, daerah, atau gejala yang dikaji.



Sistem Informasi Geografis
Sistem informasi geografis adalah sistem informasi berbasis komputer dimana dapat menyimpan, mengelola, memproses, menganalisis data geografis maupun non-geografis, serta menyediakan informasi dan grafis secara terpadu.
Demikian sedikit  penjelasan tentang cabang geografi tersebut diatas semoga bermanfaat bagi pembaca.


Masih banyak lagi cabang-cabang geografi selain dari pada tersebut diatas sesuai tujuannya semoga artikel tersebut diatas dapat beguna dan bermanfaat bagi pembaca. 


Metode Geografi


Dibawah ini akan dibahas tentang metode-metode geografi secara singkat seperti dibawah ini
Metode Penelitian Geografi
Berdasarkan prinsip geografi, sudah jelas bahwa pengetahuan geografi diperbolehkan melalui penelitian. Untuk melaksanakan penelitian tersebut diharapkan menggunakan metode. Metode penelitian geografi memiliki kegunaan untuk mempelajari karakteristik bumi dan ancaman manusia. Beberapa bentuk penelitian geografi yaitu sebagai berikut.


Metode Studi Lapangan
Pengamatan secara eksklusif di lapangan memiliki kegunaan untuk mengetahui dan memahami permukaan bumi serta kegiatab manusia. Metode ini dilakukan dengan terjun eksklusif mengamati objek di lapangan. Dengan melaksanakan studi lapangan akan diketahui karakteristik khusus permukaan bumi.

Metode Pemetaan
Metode ini dilakukan dengan cara menyeleksi banyak sekali isu di kawasan yang akan dipetakan. Menyeleksi dapat menghasilkan isu objek terpilih yang diharapkan saja sehingga dapat menggambarkan suatu tempat, pola dan karakteristik unsur geografi dalam peta.

Metode Wawancara (Interview)
Metode ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada responder wancana tentang hal-hal yang perlu diketahui. Responden diharapkan untuk menjawab dengan tenang atas semua pertanyaan. Metode ini dipilih bila hal-hal yang ingin diketahui tidak dapat diperoleh dengan metode pengamatan. Contoh: alasan penduduk tetap tinggal di wilayah kawasan rawan banjir.

Metode Kuantitatif
Metode kuantitatif merupakan metode penelitian geografi yang menggunakan perhitungan matematika dan statistika. Pengujian hasil penelitian yang berupa angka-angka dilakukan dengan santunan komputer. Dengan menggunakan metode ini, peneliti dapat menyederhanakan isu yang rumit dan hasil penelitian disajikan dalam bentuk yang sederhana.

Metode Penggunaan Sarana Ilmiah
Metode penggunaan sarana ilmiah dalam penelitian geografi, misalnya penginderaan jarak jauh. Penginderaan jarak jauh dapat membantu untuk mengidentifikasi dan mempelajari permukaan bumi yang sulit dijangkau dengan studi lapangan. Contoh penggunaan sarana ilmiah yang berupa teknologi penginderaan jauh.
Demikian sedikit penjelasan tentang metode geografi secara singkat semoga bermanfaat bagi pembaca

Sejarah Geografi


sedidikit penjelasan tentang sejarah georafi di bawah ini yang menjelaskan banyak hal ,Istilah geografi untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh Erastothenes pada permulaan abad ke-1 SM. Menurut Erastothenes, geografi berasal dari Geographica yang berarti penulisan atau penggambaran mengenai bumi (Writing about earth or description of the earth). Selain daripada itu, ia juga telah menghitung keliling bumi secara matematik berdasarkan perhitungan jarak Alexander dengan Syne (Aswan). Oleh karena itu, ia dianggap sebagai peletak dasar geografi yang pertama.



Istilah geografi terus berkembang dan pada pertengahan abad ke-20 Cladius Plotomeus mengemukaka bahwa geografi adalah suatu penyajian dengan peta  dari sebagian permukaan bumi yang menunjukkan kenampakan secara umum dari sebagian permukaan bumi yang menunjukkan secara umum. Dia sangat berjasa bagi perkembangan geografi terutama  dalam hal pembuatan peta yang dikenal dengan Atlas Ptolomeus.

Pada tahun 1950, Bernandus Veranus membuat tulisan yang berjudul Geographica generalis. Dia berpendapat bahwa geografi terbagi atas geografi umum dan generalis. Dia berpendapat bahwa mencoba terbagi atas geografi umum dan geografi spesialis. Geografi umum mencoba menelaah bumi secara umum yang berhubungan dengan kenampakan alamiah, sedangkan geografi spesialis mempelajari masalah-masalah yang berhubungan dengan kenampakan sosial budaya. Geografi spesialis ini berkembang menjadi geografi regional.

Pada akhir abad 18 perkembangan geografi sangat diwarnai oleh dua aliran geografi, yaitu aliran fisis determinis (faktor alam menentukan gejala kehidupan), adapun tokohnya adalah Kartl Ritter, Friederich Ratzer dan Ellsworth Hunting. Karl Ritter berpendapat bahwa geografi adalah suatu kajian tentang bumi sebagai tempat tinggal hidup manusia. Ratzel ahli geografi Jerman, mempunyai aliran sangat terkenal yaitu Antropogeographie. Dia sangat terkenal dengan konsepnya, yaitu Libensraum (Living Space). Ratzel memandang negara sebagai organisasi hidup perlu makan, minum dan ruang hidup. Untuk memenuhi kebutuhan itu di mencari dan Ellswworth Huntington, seorang geografi dari USA, berpendapat bahwa iklim suatu tempat menentukan dalam kehidupan manusia. Penduduk yang tinggal di zone iklim sedang keras seperti iklim gurun dan kutup atau di daerah iklim yang nyaman seperti iklim tropis, perkembangan sosial budaya sangat lamban.

Setelah aliran diterminasi, aliran yang kedua adalah aliran possibilisme (fakor manusia gejala kehidupan), dengan tokohnya adalah Paul Vidal de La Blache dari Perancis. Dia mengemukakan bahwa yang menentukan kehidupan manusia adalah Genre de Vie, yaitu tipe proses produksi yang dipilih oleh manusia dari kemungkinan-kemungkinan yang diberikan oleh alam. Faham possibilisme lebih menekankan pada manusia dalam mengelola alan ini. La Blache dianggap sebagai bapak geografi sosial modern. Dari dua aliran di atas maka dapat disimpulkan bahwa fisis determinis memandang manusia sebagai figur yang pasif, sedangkan possibillisme sudah mulai memandang manusia sebagai makhluk yang aktif.
Demikian sedikit penjelasan sejaran tersebut semoga berguna dan bermanfaat bagi pembaca.

Pemetaan


Pada dasarnya , peta merupakan seluruh atau sebagian dari permukaan bumi yang diperkecil pada sebuah bidang datar atau diproyeksikan dalam dua dimensi dengan metode dan perbandingan tertentu atau skala. Gambar yang ada pada peta merupakan informasi geografis yang berhubungan dengan bentuk wilayah beserta kenampakan fenomena alam dan budaya.
Langkah-langkah prinsip pokok dalam pembuatan peta adalah sebagai berikut:
Menentukan daerah yang akan kalian petakan.
Membuat peta dasar (base map) yaitu peta yang belum diberi simbol.
Mencari dan mengklasifikasikan (menggolongkan) data sesuai dengan kebutuhan.
Membuat simbol-simbol yang mewakili data.
Menempatkan simbol pada peta dasar.
Membuat legenda (keterangan).
Melengkapi peta dengan tulisan (lettering) secara baik dan benar.



Tata Cara Penulisan pada Peta
Untuk membuat tulisan (lettering) pada peta ada kesepakatan diantara para ahli (kartografer) yaitu sebagai berikut :
Nama geografis ditulis dengan bahasa dan istilah yang digunakan penduduk setempat. Contoh : Sungai ditulis Ci (Jawa Barat), Kreung (Aceh), Air (Sumatra Utara). Nama sungai ditulis searah dengan aliran sungai dan menggunakan huruf miring.
Nama jalan ditulis harus searah dengan arah jalan tersebut, dan ditulis dengan huruf cetak kecil.



Memperbesar dan Memperkecil Peta
Langkah-langkah untuk memperbesar peta sama halnya dengan memperkecil peta, hanya tinggal kebalikannya. Langkah-langkah yang bisa kamu lakukan sebagai berikut.
Memperbesar dan atau memperkecil peta dengan bantuan grid atau garis-garis koordinat yaitu dengan memberikan garis khayal pada peta yang terdiri atas garis lintang dan garis bujur.

Urutan Kerjanya sebagai berikut :
Menentukan daerah yang akan digambar, misalnya menggambar Peta Pulau Jawa, diketahui peta asli skala 1 : 15.000.000 berukuran 40 x 30 cm.
Menentukan pembesaran atau pengecilan gambar. Jika skala daerah yang akan digambar menjadi 1 : 7.500.000 ini berarti peta skala diperbesar dua kali dan ukuran peta diperbesar 2 kali menjadi 80 x 60 cm. Jika skala daerah yang akan digambar menjadi 1 : 30.000.000, ini berarti skala peta diperkecil 1/2 kali dan ukuran peta diperkecil 1/2 kali menjadi 20 x 15 cm.
Menarik garis-garis yang sejajar garis tepi peta asli, sehingga terbentuk petak-petak. Jarak antar garis disesuaikan dengan ukuran pembesaran atau pengecilan.
Melakukan langkah yang sama seperti tahap 3 pada kertas lain yang dipersiapkan untuk memindahkan gambar.
Meniru pola garis yang berbentuk gambar daerah dalam peta asli pada kertas yang sudah dipersiapkan. Penarikan arah garis disesuaikan dengan titik-titik potong antara garis yang membentuk gambar daerah dengan garis-garis yang membentuk petak-petak pada peta asli
Setelah tiruan gambar daerah pada peta selesai dilakukan, tahap terakhir ialah melengkapi bagian-bagian (komponen-komponen) peta pada gambar yang baru.

Fotocopi
Cara yang harus dilakukan yaitu dengan memfotocopi peta tersebut. Sebelum difotocopi usahakan peta yang akan diperbesar skalanya sudah diubah dalam bentuk skala garis atau batang, agar perubahan hasil peta yang diperbesar akan sesuai dengan perubahan skala nya. Akan tetapi, jika masih dalam bentuk skala angka maka akan sangat sulit menyesuaikannya.
Contoh Mengubah skala angka ke skala garis. Skala 1 : 100.000 artinya jarak 10 cm di peta mewakili jarak 10 km dilaoangan.
Menggunakan Alat Pantograf
Selain memperbesar grid dan memfotocopi untuk memperbesar dan memperkecil peta, maka dapat menggunakan alat pantograf. Pantograf dapat mengubah ukuran peta sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
Pada dasarnya, kerja pentograf berdasarkan jajaran genjang. Tiga dari empat sisi jajaran genjang (a,b, dan c) mempunyai skala faktor yang sama. Skala pada ketiga sisi tersebut dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan, yaitu memperbesar atau memperkecil peta. Pada alat ini juga digunakan formulasi yaitu.
 m/M x 100

Contoh, Suatu peta akan diperbesar 5 kali lipat.

Diketahui:
m = 1 (besar peta yang asli )
M = 5 (besar peta yang akan dibuat)
Maka skala faktor = 1/5 x 100 = 20
Setelah didapat besarnya skala faktor, kemudian pantograf diatur sehingga masing-masing lengan pantograf memiliki skala faktor sama dengan 20.
Selanjutnya peta yang akan diperbesar letakkan ditempat B dan kertas gambar kosong letakkan ditempat gambar A yang sudah dilengkapi pensil. Kemudian gerakkan B mengikuti peta asal, melalui kaca pengamat atau dijiplak.

Proyeksi Peta
Peta merupakan gambaran dari seluruh atau sebagian permukaan bumi yang diproyeksikan pada sebuah bidang sebuah bidang datar dengan menggunakan skala.
Bentuk muka bumi tidak lah beraturan, sehingga sangatlah sulit bila dilakukan perhitungan dari hasil pengukuran untuk dijadikan sebuah bidang datar (peta).
Untuk itu, diperlukan suatu bidang lain yang teratur yang mendekati bentuk muka bumi yang sebenarnya. Bidang tersebut adalah elipsoida dengan jarak dan luas tertentu, bidang inilah yang dapat kita sebut sebagai bentuk matematis dari muka bumi.
Proyeksi peta adalah suatu sistem pemindahan dari bentuk permukaan yang lengkung atau bola pada suatu bidang datar. Apabila sebuah globe (bola bumi) kita buat menjadi sebuah bidang datar tanpa diproyeksikan terlebih dahulu maka akibatnya akan menjadi sobek-sobek.

Ketentuan Umum Proyeksi Peta
Beberapa ketentuan umum dalam proyeksi peta adalah sebagai berikut :
Bentuk yang diubah harus tetap.
Luas permukaan yang diubah harus tetap.
Jarak antara satu titik dengan titik lain diatas permukaan yang diubah harus tetap.
Sebuah peta yang akan diubah tidak mengalami penyimpangan arah.
Memenuhi ke empat syarat tersebut dalam mengubah bidang lengkung menjadi sebuah bidang datar adalah hal yang tidak mungkin. Apabila syarat dapat dipenuhi, berarti mengorbankan syarat lainnya. Karena itu, untuk membuat rangka peta yang meliputi beberapa bagian muka bumi, kita harus mengadakan kompromi diantara ke empat syarat tersebut.
Akibatnya muncullah berbagai proyeksi peta, yang setiap proyeksi mempunyai kebaikan dan kelemahan. Apabila terdapat sebuah proyeksi yang menyatakan sama bentuk dan sama luas, hal itu hendaknya diartikan bahwa proyeksi yang bersangkutan sampai tingkat tertentu dapat memenuhi syarat tersebut.
Akibat adanya kompromi untuk menyesuaikan peta menurut kegunaannya, sehingga terjadi beberapa perubahan, yaitu perubahan jarak, perubahan sudut, dan perubahan luas. Dengan demikian, perlu diusahakan adanya suatu sistem proyeksi, agar tetap dipertahankan suatu hubungan sudut yang sama serta tetap dipertahankan suatu hubungan luas yang sama dari bentuk-bentuk tertentu pada bidang yang satu ke bidang yang lain.
Untuk memahami dan mengaplikasikan kenyataan-kenyataan ini dalam memproyeksikan suatu bidang bola ke suatu bidang datar, perlu diketahui bahwa skala hanya terdapat pada satu titik dan skala dapat berlainan dalam arah yang berlainan.
Perlu di ingat bahwa penyimpangan atau kesalahan yang terjadi pada saat mengubah bidang lengkung menjadi bidang datar dinamakan distorsi peta.

Jenis-Jenis Proyeksi Peta
Untuk menghasilkan peta yang baik, terdapat beberapa jenis proyeksi peta sebagai berikut:

Menurut Bidang Proyeksinya
Proyeksi Silinder atau tabung, adalah proyeksi peta yang diperoleh dengan cara memproyeksikan permukaan globe pada bidang silinder.
Proyeksi Kerucut, adalah proyeksi peta yang diperoleh dengan cara memproyeksikan permukaan globe pada sebuah kerucut.

Proyeksi Azimuthal, adalah proyeksi peta yang diperoleh dengan cara memproyeksikan globe pada sebuah bidang datar.
Proyeksi konvensional, ialah proyeksi peta yang tidak diklasifikasikan dalam proyeksi silinder, kerucut, maupun azimuthal tetapi diperoleh atas dasar ketentuan sendiri.



Menurut Garis Karakternya
Garis karakter yang dimaksud dalam proyeksi ini adalah garis yang selalu melalui pusat globe yang merupakan sumber bidang proyeksi. Proyeksi berdasarkan garis karakter terdiri atas.
Proyeksi Normal, garis karakternya berhimpit dengan sumbu bumi.
Proyeksi Miring, garis karakternya membentuk sudut dengan sumbu bumi.
Proyeksi Melintang, bila garis karakternya tegak lurus dengan sumbu globe.


Menurut Distorsinya
Proyeksi conform (orthomorphic), yaitu proyeksi peta yang menunjukkan bentuk daerah-daerah kecil di peta sama bentuknya di muka bumi/globe.
Proyeksi Equal Area (equivalent), yaitu proyeksi peta yang menunjukkan luas daerah pada peta sama dengan di muka bumi pada skala yang sama.
Proyeksi Euidistant, yaitu proyeksi yang menggambarkan jarak atau yang melalui pusat peta digambarkan menurut panjang yang sebenarnya seperti pada permukaan bumi dalam skala yang sama.



Jarak-jarak lain yang tidak memiliki pusat peta tidak diperlihatkan secara jelas, sedangkan arah dari pusat kota ke berbagai tempat digambarkan secara jelas. Proyeksi ini baik bagi peta navigasi yang rute nya melalui atau bertolak dari pusat peta.
Peta dapat digambarkan dengan berbagai gaya, masing-masing menunjukkan permukaan yang berbeda untuk subjek yang sama yang memungkinkan kita untuk memvisualisasikan dunia dengan mudah, informatif dan fungsional.

Garis Khatulistiwa

Garis khatulistiwa atau ekuator merupakan sebuah garis imajinasi yang digambar di tengah-tengah planet di antara dua kutub dan paralel ter...

Lihat juga