Aziz Nacib Ab'Sáber (aˈziz naˈsib abˈsabeɾ) lahir 24 Oktober 1924 meninggal 16 Maret 2012 pada umur 87 tahun) adalah seorang ilmuwan Brasil dalam bidang geografi, ekologi, geologi, dan arkeologi. Dia adalah seorang presiden Sociedade Brasileira para o Progresso da Ciência (Masyarakat Brasil untuk Kemajuan Sains). Seorang profesor di University of Sao Paulo dan mendapat penghargaan tertinggi Order Grao-Cruz in Earth Sciences of the Academy of Science. Ab'Saber juga mendapatkan penghargaan dari UNESCO Prize on Science and the Environment pada tahun 2001 dan the Prize to the Intellectual of Brazil pada tahun 2011.
Alexander Dalrymple
Alexander Dalrymple (lahir 24 Juli 1737 –
meninggal 19 Juni 1808 pada umur 70 tahun) adalah ahli geografi asal Skotlandia
dan ahli hidrografi pertama Angkatan Laut Britania Raya. Dia adalah pendukung
teori yang menyatakan bahwa terdapat benua yang luas dan belum ditemukan di
Pasifik Selatan, Terra Australis Incognita. Dia menghasilkan ribuan diagram
nautika yang memetakan sejumlah laut dan samudra untuk kali pertama dan
berperan penting bagi keamanan pelayaran. Teorinya menghantarkan sejumlah
ekspedisi dalam pencarian tanah mitos ini, hingga penjelajahan kedua James Cook
(1772–1775) mengarah pada kesimpulan yang diharapkan, jika memang ada, pastilah
ia lebih selatan daripada 65° LS.
Dalrymple dilahirkan di New Hailes, dekat
Edinburgh, anak ke-7 dari 16 bersaudara, putera dari Sir James Dalrymple dan
isterinya yang merupakan puteri dari Earl dari Haddington. Dia pergi ke London
pada tahun 1752 dan diangkat menjadi seorang penulis di Perusahaan Hindia Timur
Britania (EIC), yang pertama dikirim ke Madras. Ketika menyertai EIC dia
tertarik dengan kemungkinan perdagangan dengan Hindia Timur dan Cina dan secara
beruntun merundingkan sebuat traktat dengan Sultan Sulu dan mengunjungi Kanton
semasih berusia 22 tahun. Pada tahun 1765 dia kembali ke London di mana dia
terpilih sebagai anggota Royal Society. Di sana dia menjadi akrab dengan John
Smeaton, yang selama masa penelitiannya terhadap kincir angin dan merancang
skala deskriptif untuk mengelompokkan laju angin. Skala ini disertakan ke dalam
makalah itu, sehingga dia dianugerahi Copley Medal. Dalam Mendefinisikan Angin:
Skala Beaufort dan Bagaimana seorang Laksamana Abad ke-19 beralih dari Ilmu
Pengetahuan ke Puisi, sang penulis, Scott Huler menghubungkan bahwa pelayaran
yang dilakukan Dalrymple telah meyakinkannya bahwa skala baku untuk mengukur
laju angin di laut akan menjadi hal yang sangat berharga bagi para pelaut, dan
bahwa dia telah menyertakan skala Smeaton di dalam karyanya Ilmu Pelayaran
Praktis, yang ditulis sekitar tahun 1790 tetapi tidak pernah diterbitkan. Diyakini
bahwa Dalrymple menyampaikan informasi ini kepada Francis Beaufort yang
kemudian menyempurnakan skala angin yang mengabadikan namanya dan skala itu
masih digunakan hingga kini.
Ketika menerjemahkan beberapa naskah
berbahasa Spanyol yang ditemukan di Filipina pada tahun 1752 Dalrymple
menemukan kesaksian Luis Váez de Torres yang membuktikan bagian selatan Pulau
Papua yang kini dikenal sebagai Selat Torres. Penemuan ini telah memicu
Dalrymple untuk menerbitkan Kumpulan Bersejarah Beberapa Pelayaran dan Penemuan
di Samudra Pasifik Selatan pada tahun 1770-1771 yang membangkitkan minat secara
meluas dalam klaimnya tentang keujudan benua yang belum diketahui. Ini memandu
Kapten Cook untuk memimpin pelayaran lainnya ke Pasifik Selatan. Dia kecewa
bahwa Kapten Cook yang diangkat menjadi komandan penjelajahan, bukan dirinya
yang sebenarnya ditugasi hal serupa pada tahun 1770 untuk kepentingan Britania
Raya dan berjaya menemukan pesisir timur Australia.
Pada tahun 1782 dia dipilih menjadi anggota
internasional Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia.
Eratosthenes
Pertama kita harus melihat pencipta pertama
istilah geografi, Eratosthenes. Dia menciptakan satu peta awal dunia yang
dikenal antara 276-195 BC, namun kontribusi terbesar adalah konsep lintang dan
bujur. Eratosthenes datang dengan kata geografi dari akar "geo" (bumi)
dan "graphein" (menulis). Dia juga adalah orang pertama pernah mampu
menghitung ukuran bumi (dengan minimal 2% kesalahan), kemiringan bumi dan
bahkan mungkin jarak dari matahari. Bahkan tanpa prestasi luar biasa lainnya,
Eratosthenes akan tetap menjadi terkenal sebagai seorang pria yang mengajukan
istilah kata geografi.
Al Idris
Yang kedua adalah ahli geografi abad ke-12
dan cartographer Abu Abd Allah Muhammad al-Idrisi al-Qurtubi al-Hasani
al-Sabti, juga disebut Al Idrisi, atau Dreses. Dia terkenal sebagai ahli
pembuat peta dan ahli geografi. Al Idris membuat peta Eurasia dan Afrika Utara
dan membuat rincian fitur geografis, etnis, faktor sosial-ekonomi dan fitur
semua area. Informasi dikumpulkan dari penjelajahann dna wawancara dengan
pengunjung daerah-daerah yang dia Rogeriana adalah karyanya paling terkenal dan
diberikan kepada raja Roger II dari Sisilia.
Alexander von Humbold
Berikutnya adalah Alexander von Humboldt. Ia
adalah explorer dan naturalis selama abad 18-19, dan karyanya adalah peletak
dasar untuk ilmu biogeografi. Dia adalah orang pertama yang mengembangkan
gagasan bahwa pola cuaca, geologi dan biologi semua berperan dalam menentukan
tanaman mampu berkembang di daerah mana. Ia susah payah mengumpulkan data
geografis dan biologis selama bertahun-tahun dan menemukan korelasi antara
faktor fisik dengan biodiversitas. Hasil akhirnya adalah Kosmos, menggabungkan
aspek goegrafi dan ilmu alam.
Immanuel Kant
Keempat adalah Immanuel Kant. Meskipun Kant
dikenal lebih sebagai filsuf abad ke-18 dari ahli geografi, karyanya adalah
sebagian besar dari alasan mengapa geografi diperlakukan sebagai ilmu sah hari
ini. Dia percaya bahwa geografi mengklasifikasi hal menurut tempat, sementara
hal-hal sejarah diklasifikasikan berdasarkan waktu. Sebagai akibatnya menurut
Kant, geografi memiliki tempat penting dalam hampir setiap aspek pengetahuan.
Dengan begitu pentingnya akademik geografi, ia mendapatkan ebih banyak
legitimasi kepada geografi sebagai disiplin intelektual.
Carl Ritter.
Selanjutnya, salah satu tokoh yang paling
penting di geografi modern adalah Carl Ritter. Bekerja selama abad ke-19,
Ritter melihat berbagai fitur geografis dunia seperti organ dalam tubuh
manusia-dia percaya bahwa masing-masing berinteraksi dengan orang lain untuk
menciptakan keseluruhan yang kohesif, dan itu, sama seperti organ seseorang
menentukan kesehatan mereka. Fitur geografis tempat sangat dipengaruhi sejarah
penduduknya. Dia menulis (Die Erdkunde im Verhältniss zur Natur und zur
Geschichte des Menschen), dan bersama dengan Kant berperan dalam membangun
geografi sebagai disiplin ilmu.
Arnaldo Faustini
Arnaldo Faustini adalah orang yang menamai kawah bulan
Faustini. Dia adalah seorang ahli geografi, penulis, dan cartographer lahir di
1872 yang hidup sampai 1944.
Ia mengkhususkan diri dalam kajian geografi, dan
menulis sembilan belas buku yang berbeda pada subjek yang berkaitan dengan
geografi sendirian, serta tak terhitung artikel lainnya. Dia tahu beberapa
penjelajah kutub bumi, membantu mereka menerjemahkan catatan dari perjalanan
mereka ke dalam bahasa lain, dan menggambar peta daerah yang dieksplorasi.
Karya pentingnya masih dipamerkan di Museum kutub di Fermo, Italia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar